Pengalaman Tes STP Nusa Dua Bali // SBMPTNP 2018

Halo semua, wow udah berapa lama yak gua kagak berblog ria, apalagi kalau bukan kegiatan ke-maba-an yang gua jalani setengah tahun belakangan. Tapi, sekarang gua pengen throwback gitu mwehe. Waktu gua SMA dulu memang masa labil-labilnya banget ya dalam menentukkan masa depan gua sendiri dan gua rasa gua nggak sendiri sih ;). Salah satu calon masa depan gua dulu adalah menjadi bagian dari STP Nusa Dua Bali, rencana ini benar-benar rencana paling menyimpang sih dari  passion gua sendiri which you can read in  this post, my Father told me buat daftar-daftar aja dulu sembari menunggu hasil SBMPTN yang pengumumannya lebih lama dari pengumuman STP. Gua daftar tepat H-1 tes SBMPTN itu sendiri. Yaa daripada gua menggalaukan SBMPTN nggak ada salahnya gua coba-coba tes STP. Nah, bisa disimpulkan gua menjadikan STP ini sebagai cadangan doang yangmana persiapan gua benar-benar nggak maksimal. Dan berikut adalah pengalaman gua mengikuti tes untuk masuk ke STP Nusa Dua Bali.

Beberapa hari setelah tes SBMPTN gua membiarkan otak gua nggak bekerja, padahal gua seharusnya mempersiapkan diri untuk tes STP yang tepat banget satu minggu setelah SBMPTN. Gua start belajar H-3 dari tes STP.  Mantap ya. Jadi, SBMPTNP masuk STP ini ada 4 tes: Bahasa Inggris, Psikotes, Kesehatan, dan Wawancara alias interview. Calon penerus di STP diberikan tiga pilihan jurusan sesuai prioritas masing-masing. Di ketiga kolom pilihan jurusan gua isi dengan jurusan yang sama; Manajemen Konvensi dan Acara (D4). Alasan gua hanya memilih jurusan itu adalah semata-mata karena jurusan itu doang di STP Nusa Dua yang menarik bagi gua. Padahal, gua sendiri nggak begitu mengerti tentang jurusan itu :'v. Satu hal yang gua tau mengenai jurusan ini adalah mengenai pengelolaan suatu acara. Bisa dibaca disini  kalau penasaran atau bisa dicari-cari infonya di google.




Itu kartu peserta gua, di bawahnya berisi ketentuan barang-barang apa yang harus dibawa saat tes, biaya pendaftarannya 250.000. Oke, gua akan menjelaskan pengalaman gua selama tiga hari tes masuk STP ini + hikmah yang bisa elo ambil dari hasil seleksi gua di tes STP (ya semoga aja ada hikmahnya). Semoga otak gua bisa deperas untuk inget-inget pengalaman gua saat tes juga :). 

DAY 1, 15.5.18; ENGLISH TEST

Gua mendapat jadwal jam 10 pagi karena gua kelompok 2 dan gua H-1 nggak cek lokasi sama sekali, di web diumumin di gedung dan ruangan apa gua tes, tapi ya gua percaya aja nanti pasti ada orang yang bisa ditanya dan gua benar. Gua otw dari Bangli jam 7.30. Iya pagi banget karena gua harus sarapan di mobil, beli kartu tol (belum punya kartu tol) dan ngecek ruangan. Kalau elo di dekat STP itu sendiri mending cek ruangan dulu deh biar tenang aja rasanya tinggal nyiapin otak buat tes. 

Oh ya, karena masih banyak waktu tersisa sebelum tes, gua tes kesehatan dulu. Tentunya kita harus bayar untuk tes kesehatan, gua lupa tepatnya berapa tapi berkisar 400rebu, setelah bayar kita bakal dapat lembar tes kesehatan, yaitu berisi tes buta warna, fisik, urin rontgen, tinggi berat badan, dan tensi kita yangmana kalau kita udah melakukan setiap tes hasilnya bakal ditulis disana. Tes kesehatan ini tuh nggak ada jadwal mengikat untuk setiap kelompok, cuman ya harus datang sesuai jamnya aja dan bisa kita pilih kita mau tes apa dulu (gua sih nyarinya yang sepi-sepi dulu). Makanya gua memanfaatkan waktu sebelum tes bahasa Inggris dengan melakukan beberapa tes kesehatan yang lagi sepi, yaitu tes fisik dan tes buta warna. Tes fisik itu bukan tes lari apalagi koprol ya, cuman ditanya ada riwayat penyakit apa, detak jantung diperiksa, sampai ditanya pernah patah tulang atau nggak. 

Btw, gua dapat teman baru gara-gara sebelum tes STP gua rajin baca pengalaman orang-orang tentang tes STP dan di salah satu blog itu gua komen tentang tes STP. Ternyata, komen gua dibaca dan gua distalk oleh orang tsb, she is Val (padahal nama aslinya Fadilah :v). Idk why but it felt like we've known eachother for years pas ketemu langsung di STP. Hi Val, if you read this, please give me a hello in instagram since you've disappeared from social media for such a long time:').

Yang di atas nggak terlalu penting ya hehe maapkeun, dah ah lanjut, soal bahasa Inggris ada 100 biji, nggak ada essay, dikerjakan dalam 100 menit. Isinya sebagian besar grammar, ada percakapan sehari-hari, misalnya ada dialog terus kita jawab bagian yang rumpang, dan teks singkat,  salah satu teks yang gua dapat itu teks sejarah singkat. Untuk teksnya gua dapat dua jenis soal, soal menjawab mengenai teks tsb dan soal melengkapi teks yang rumpang. 

Untuk persiapan tes bahasa Inggris, gua pelajari soal-soal STAN dari Zenius, mulai dari grammar sampai soal teks. Gua sempat belajar dari buku TOEFL juga tapi itu cocoknya untuk yang memang  belajar grammar dari dasar banget, sementara gua belajar H-3 tes, jadi guanya full belajar dari soal bahasa Inggris STAN bukan dari materi bahasa Inggris STAN. Gua merasakan sih berguna banget belajar soal-soal STAN dari Zenius apalagi level soal STAN itu menurut gua jauh di atas soal tes STP. 

Waktu tes, ada hal kampret yang cukup membuat gua deg-degan bukan karena tesnya. So, ada satu orang peserta cowo yang datang telat dan gua rasa preperationnya juga kacau banget yaiyalah wong alat tulis aja dia kagak bawa :  )). Dia duduk di samping gua dan dia minjem pensil di gua, wah gila gua kaget dong anjir ujian kagak bawa alat tulis?! Tapi mau gimana lagi gua pinjamin aja sih. Nah, setelah itu pengawas ujian langsung menuju kita berdua "Kamu nggak bawa pensil?" "Lupa pak" KAMPRETNYA, gua juga kena "kamu nggak terganggu dipinjemin pensil?" Mungkin kalau diketik terkesan b j tapi nadanya seakan-akan gua juga salah :(. Dan selama ujian gua diliatin terus sama pengawas itu luar biasa. JADI, SELALU TAROH ALAT TULIS DI TAS H-1 UJIAN LIKE RUGINYA BISA KE ORANG LAIN JUGA WOI. 


DAY 2, 16.5.18; PSIKOTES

Lanjot, hari kedua which was psikotes. Tesnya pada dasarnya tentang pribadi kita. Tesnya dibagi menjadi lima bagian, math, verbal, personality, dll yang gua udah lupa. Kalau math itu isinya hitung-hitungan dasar kayak perkalian gitu, personality isinya ada pertanyaan terus jawabannya kita pilih yang paling sesuai sama kita. Intinya sih tes ini jawab apa adanya aja, tapi jojoer gua jawab gak jujur-jujur amat wkwk :v JANGAN DITIRU. Lagi pula, tes ini yang bakal nentuin kita emang cocok atau nggak masuk jurusan yang kita inginkan. Psikotes juga terdapat tes warteg, yaitu ngegambar. Peserta dikasi selembar kertas yang ada delapan kotak kalau nggak salah. Setiap kotak ada bentuk yang random dan tugas kita mengembangkan bentuk dari masing-masing kotan menjadi suatu gambar terus kita isi keterangan apa yang kita gambar. Gua nggak kaget sih dapat warteg karena gua udah pernah ikut tes minat bakat dan ada ngegambar gitu juga. Buat yang penasaran gimana warteg itu bisa dicari di google ya.

Setelah otak gua lumayan panas mengikuti psikotes, gua lanjutin tes kesehatan gua; tes urin dan rontgen. Buat yang ga kebayang tes urin itu gimana sistemnya (kayak gua dulu), nanti peserta bakal dikasih botol kecil terus ke toilet buat kencing di botol itu deh :V. Tes rontgen bakal dikasih baju hitam dan nggak boleh menggunakan pakaian dalam apa pun termasuk bh. Btw, waktu itu kamar gantinya cuman satu buat perempuan dan laki-laki, jadi ya kita buka-bukaan sesama cewe yang nggak dikenal :).  

DAY 3, 18.5.18; INTERVIEW

YAP, LAST DAY YUHU. Lah, kok selat sehari? Tes wawancara itu satu per satu, lu bayangin aja ada ribuan makhluk berkaki dua rebutan masuk STP, sehingga tes dilakukan selama dua hari. Untungnya gua dapat jadwal selat sehari bisa nganggur dulu sehari. Tes kali ini gua mempersiapkannya dengan lumayan ya untuk penampilan. Setelah psikotes, gua dan mama gua keliling mencari baju kemeja dan rok karena gua sama sekali nggak punya pakaian formal, kemeja gua udah habis dipakai tes-tes kemarin. Gua udah dapat beli rok panjang sih, tapi kata tante gua, dia dulu alumni STP Nusa Dua, kalau interview mending pakai rok pendek. Sebagai anak yang minim pengalaman gua ikutin aja sarannya walaupun gua nggak tau hubungannya apa antara interview dengan rok. Tapi, iya sih, dibandingin menggunakan rok panjang, penampilan gua jauh lebih "mba-mba kantoran" with short skirt. Ini ootd gua


Sepatu pun punya mama gua karena gua kagak punya sepatu secewe itu ; v.

Sesampainya di tkp, gua langsung menuju toilet, bukan buat ngengek tapi buat memperbaiki muka. Semua cewe pada cantik-cantik banget gua aja yang masih bocah. Jadi, rambut gua jepit begini biar seenggaknya rapi aja. Lama banget gile gua di toilet cuma karena bingung ini rambut musti gua apain.

Gua urutan kedua untuk interview, jadi gua nunggu di luar + kenalan sama peserta lainnya yang gua sekarang udah lupa :'v. Tiba-tiba gua dipanggil karena peserta urutan pertama didn't appear dan gua panik. Asli. Hasilnya bagaimana? hm gua kayaknya nggak banyak cerita tentang bagaimana gua diintrogasi di ruangan tersebut dengan tiga orang yang menilai gua karena terlalu memalukan untuk dishare saudara-saudara. Tapi, gua share beberapa pertanyaan yang ditanyakan buat gua ya, siapa tau ada bayangan gimana interviewnya;
-Penjelasan diri sendiri in English
-Pengetahuan yang berkaitan jurusan pilihan, misalnya gua kan milih manajemen konvensi dan acara, gua waktu itu dapat pertanyaan "di Indonesia akan ada acara apa ya?" dan gua bengong. 
-Pengetahuan umum, seperti presiden Indonesia dari awal sampai detik ini, jumlah provinsi di Indonesia, sebutkan kabupaten-kabupaten di Bali, dan beberapa hal di daerah gua sendiri, yaitu Bangli, dll nya.
-Dan pertanyaan penutup adalah "kalau nggak keterima di STP, gimana?" Waha fix ini mah kode gua nggak bakal keterima, harusnya gua langsung keluar ruangan aja kalik ya waktu ditanya :V. Gua jawab "Saya yakin saya diterima" ANJ SOMBONG AMAT NI BOCAH KAMPRET. Dan nggak cuman sekali ditanya, gua ditekan berkali-kali dengan pertanyaan yang sama. "Ya kalau nggak keterima?" Gua bilang gua bakal ikut jalur mandiri, padahal ogah banget gua bayar buat jalur mandiri. Dan tetap ditanya kalau nggak lolos jalur mandiri gimana, lalu akhirnya gua tampol jawab "Saya sudah diterima di salah satu universitas swasta, saya jalani dulu disana terus tes lagi di STP". Dan mereka semua baru mengakhiri interview setelah gua melempar bom bunuh diri tsb. 

Jujur aja gua nggak merasa hancur, kecewa, atau gimana-gimana karena interview gua yang super itu karena ya deep down gua nggak begitu tertarik untuk masuk di jurusan tsb. Tapi, boleh juga sih pengalaman yang didapat. Itu pertama kali gua merasakan interview formal, mungkin akan berguna di masa depan. 


Pengumuman kelulusan gua lupa berapa lama gua menunggu, but here is the result



Jeng jeng. Iya nggak keterima :v. But, I'm fiine with that, dengan persiapan yang amburadul dan nia+motivasi yang hampir minus, I deserve this. Menurut gua, urusan masa depan yang menyangkut pendidikan itu nggak main-main. It never will be. Kuncinya, menurut gua, adalah niat dari diri sendiri. Ya kalau nggak niat, gimana mau ngejalanin. Gua ikut tes tsb 90% adalah keinginan bapak gua yang masih berharap anaknya kuliah di Bali wkwkwk. Thank God gua nggak keterima, gua nggak bisa membayangkan gua menjalani hidup dengan mengurusi acara-acara. Mungkin ada lebih dari itu mengenai jurusan yang gua cari, but I already have my own dream;). 

Jadi, buat para pejuang STP yang biasanya cemas dengan tes wawancara, gua akui itu tes terhorror emang, kalau elo memang yakin, niat, mantap dengan pilihan elo untuk menyusun masa depan di STP, just relax dan jawab sejujur-jujurnya;). Adanya tes kan untuk mengukur apakah kita cocok atau sesuai dengan standar yang ada dan rasanya hasil tes gua sesuai banget dengan diri gua; nggak niat masuk jurusan tsb.


Okeee itu dia pengalaman tes gua untuk masuk STP Nusa Dua Bali. Semoga bisa membantu elo untuk dapat gambara tes masuk STP itu gimana sih. Lots of luck buat yang akan dan sedang berjuang ya;).


Bhy, hlavya.

Comments

  1. halo kakak numpang promote ya

    buat adik adik yang mau tahu juga gimana tahapan seleksi di STP, yuk klik link ini http://papoyapapoya.blogspot.com/2018/12/pengalaman-seleksi-di-stp-nusa-dua-bali.html

    ada ilustrasinya jadi mudah buat kalian untuk prepare :Dq

    ReplyDelete
  2. Gaya bahasanya Zenius banget ya, Ka :)

    ReplyDelete
  3. Kak saya boleh tanya ga.itu tes kesehatannya ikut jika tahap 1 lolos kan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo! Kalo tahun lalu tes kesehatan dilakukan barengan sama tahap 1, jadi nggak setelah lolos tahap 1 baru lanjut tes kesehatan. Utk tahun ini aku kurang tau yaa coba cek di webnya aja😊

      Delete
  4. Buat tes kesehatan kita harus bayar ga ya kak??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo! Yak utk tahun lalu sih ada pembayaran tes kesehatan sekitar 400.000

      Delete
  5. Halo,saya agak bingung di cerita kakak yang sudah ikut SBMPTN tapi mendaftar lagi di STP. Maksudnya gimana ya? Hehe,maaf kalau kurang mengerti.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo! Aku ikut SBMPTN, tapi ikut tes STP lagi itu maksudnya sembari menunggu hasil SBMPTN aku coba2 aja ikut tes STP heheh :D

      Delete
  6. Kak katanya klau msuk stp tinggi bdn minimal 155cm , emng bnr ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo! Maaf ya utk minimal tinggi badan aku kurang tau, sejauh ini aku belum pernah mendapat info ttg kriteria fisik utk bisa masuk STP😊

      Delete
  7. Haii kak salken tes interview nya ditanya pakek bahasa english ya kak??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo! Dulu waktu interview aku ditanya pakek bhs inggris dan indonesia

      Delete
  8. Hayy kak aku mambo dri lombok salken ya, gilaksih ini pengalaman yg pas bet kalo di share,, intinya thanks a lot kak udh kasi tau step"nya buat persiapan diri biar lebih baik lagi,, skli lagi suksma kak πŸ™πŸ»πŸ™πŸ»

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, Mambo! Nggih, semangat ya Mambo, semoga apa yg diimpikan bisa tercapai!^^

      Delete
  9. Haii kakk.. salkenn.. aku mau tanyaa yang bakal ke terima biasanya berapa orang sih kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo! Hemm aku kurang tau yaa biasanya berapa yang bakal diterima. Mungkin bisa cari tau di web resminya langsung yak

      Delete
  10. Hii kak mau tanya , daftarnya bagaimana lewat webkah? Jika iya tolong dorp link pendafrarannya terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo! Wah, pendaftarannya coba cek di web resmi STP langsung yaa. Dulu aku daftar lewat web juga, aku rasa di webnya akan ada informasi lengkap ttg pendaftarannya :D

      Delete
  11. Haii kak ak mau nanya nih nanti klo pas di interview kita ga bisa jawab pke english gmna? Bisa ga kita langsung pke bhs Indonesia?
    Tolong di jawab ya kak soalnya ak tahun ini daftar di stp juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, makasih udah baca tulisan ini yaa. Kalau soal penilaian aku nggak tau tentunya :D aku rasa sih akan masuk peniliaian ya setiap pertanyaan yang diberikan. termasuk cara jawab kita. Menurutku lebih baik persiapkan diri dengan baik, termasuk belajar cara menjawab pertanyaan dengan bahasa inggris. Semangat buat tesnya nanti, aku mendoakan yang terbaik

      Delete

Post a Comment