Proses Berduka Film Rudderless | Secangkir Persepsi

Rudderless adalah sebuah film yang aku tonton waktu SMA dulu, sepertinya pada tahun 2016 lalu. Waktu pertama kali menonton film ini, aku nggak terlalu paham apa yang terjadi di filmnya karena apa yang terjadi nggak diceritakan secara eksplisit oleh para pemainnya. Ketika aku tonton lagi di tahun ini, rasanya sesak sekali karena aku bisa merasakan emosi yang ada di film.

               

 Film apa ini?

Terdapat sebuah keluarga kecil yang sudah nggak utuh lagi alias si bapak dan ibu telah bercerai. Mereka memiliki seorang anak laki-laki yang sedang berkuliah. Kalau aku lihat, si bapak yang bernama Sam ini merupakan pekerja yang posisinya lumayan, sepertinya, di suatu perusahaan. Rumahnya bagus, mobilnya mewah, pakainnya terlihat mahal. Anaknya yang bernama Josh suka buat lagu yang liriknya, aku bisa bilang, gelap. Di awal, semua tampak normal. Josh kuliah, punya gitar, punya mic, sehingga bisa dibilang kehidupannya cukup berada secara ekonomi. Sam juga terlihat berhasil di pekerjaan. Ibunya? Nggak diperlihatkan di awal. Suatu waktu, Sam ingin merayakan sesuatu yang ia capai di perusahaan tempat ia bekerja bersama Josh. Sam menelpon Josh yang sedang berada di kampus. Ini isi percakapan mereka:

“Hey, Dad.”

“Where are you?”

“I’m at the library.”

“Meet me at the Belle.”

“No, I got class.”

“Cut it.”

“Weren’t you supposed to be riding me about going to class?”

“Hey, I’m paying for it. I say cut it, all right? Get somebody else’s notes. Your old man just knocked one out of the park, and I wanna celebrate with you ”

“What happened to free choice?”

“No, that’s a myth. Come on, I’m already in the car. I’ll meet you in half an hour.”


Percakapan tersebut tampak wajar dan normal saja, bukan? Mereka pun saling tertawa kecil. Siapa sangka, percakapan itu menjadi percakapan terkahir antara Sam dengan Josh, anak satu-satunya. Di hari itu juga, Josh menembak dan membunuh enam mahasiswa di kampusnya, ia juga membunuh dirinya sendiri. 

 

Jujur, keadaan mentalku nggak bisa dijelaskan setelah menonton film ini. Rasanya buruk sekali. Nyesek. Mungkin aku yang terlalu terbawa dengan emosi di film ini, belum lagi endingnya yang bikin ingus mengalir dengan deras

 

Film yang sepi, tapi kaya akan emosi

 

Karena film ini mengoyak emosiku, aku pengen bercerita tentang dua poin yang menarik buatku dari film ini. Tapi, aku akan ceritakan poin yang pertama saja saat ini, poin kedua akan aku ceritakan di tulisanku selanjutnya. Oke, ini dia secangkir persepsiku terhadap film Rudderless tentang... 

PROSES BERDUKA

- Oh iya, aku mencoba membagikan persepsiku ini setelah membaca salah satu opini temenku, Indi, tentang buku yang dibacanya dan ia lihat dari sudut pandang psikologi. Bisa baca di sini ya opininya dia! -


Perjalanan duka Sam, sepertinya, memang fokus dari film ini. Berduka itu sendiri, menurut APA Dictionary of Psychology, adalah pengalaman kesedihan yang mendalam setelah mengalami kehilangan yang bermakna, seperti keluarga atau teman dekat. Berduka biasanya mencakup tekanan (distress) fisiologis, kecemasan akan keterpisahan, kebingungan, kerinduan, memikirkan/membahas masa lalu secara obsesif, ketakutan akan masa depan. Berduka adalah respon yang normal, tapi berduka yang intens bisa mengancam hidup karena kekacauan sistem daya tahan tubuh, pengabaian diri sendiri, dan pemikiran bunuh diri. 

Will Meek, dalam artikel yang ditulisnya di PsychologyToday, menyampaikan empat komponen utama dalam proses berduka yang dikemukakan oleh Sidney Zisook (UC-San Diego). Aku nggak bisa menemukan sumber yang memuat penejelasan lebih spesifik dari empat komponen berduka tersebut, jadi aku pakai informasi yang tersedia di PsychologyToday saja. Empat komponen tersebut bentuknya atau wujudnya bisa berbeda-beda di setiap orang dan aku rasa keempat komponen tersebut dialami Sam dalam proses berdukanya.

1. Separation distress: aku kurang tau istilah yang tepat dalam bahasa Indonesia, mungkin tekanan akan keterpisahan? Sepertinya begitu ya. Poinnya, separation distress ini adalah campuran perasaan, seperti kecemasan, kemarahan, penderitaan, putus asa, malu, kerinduan, kesepian, dan lainnya.

Sam sering kali terlihat mengalami perasaan-perasaan tidak menyenangkan tersebut. Sam juga terlihat berbeda dari sebelum dan sesudah kejadian penembakan Josh. Sebelumnya, Sam tampak sebagai seseorang yang semangat sekali ya dalam pekerjaannya, sampai-sampai mengajak Josh untuk merayakan keberhasilannya bersama-sama. Tapi, Sam menjadi pribadi yang lebih pendiam setelah kejadian penembakan Josh dan menurutku, lebih sering marah juga. Di awal proses berdukanya ketika Sam hanya minum alkohol dan makan makanan cepat saji, ia berteriak “Fuck” dengan keras sekali saat mengambil makanan dari microwave-nya yang masih panas. Ia juga membanting pintu microwave tersebut dengan sangat keras. Wartawan yang menanyakannya juga menjadi korban kemarahan Sam dengan kata-kata kasar yang dilontarkannya. 
 
 

Emily, mantan istrinya, juga terkena kemarahan Sam ketika mereka berada di pemakan Josh. Setelah kejadian di pemakaman Josh tersebut, Sam diperlihatkan hanya berbaring di lantai boat-nya (rumah barunya) ditemani sebotol minuman alkohol dan pemutar lagu. Ia terus mengulang lagu milik Josh berjudul Sing Along. Salah satu lagu yang paling gelap di antara lagu milik Josh lainnya, menurutku. Sam tampak kacau. Di adegan tersebut, Sam kelihatannya nggak bergairah banget, frustrasi, dan putus asa. Pekerjaan barunya sebagai kuli bangunan juga kacau. Ketika ia bekerja di pembangunan suatu rumah, ia justru tidur siang di sana. Atasannya pun memecatnya karena tingkah laku Sam, mungkin juga karena Sam memang sering telat di pekerjaannya. Tapi, Sam justru tampak tidak keberatan dengan keputusan tersebut. Seolah tak ada lagi minat untuk bekerja, padahal, itu satu-satunya pekerjaan yang ia miliki. 


Ketika ada suatu parade di danau tempat ia tinggal, Sam marah karena keributan yang ada. Ia bahkan meneriakkan kata-kata kasar pada orang-orang di sana yang menunjukkan ia tampak berbicara dengan bebas banget tanpa mempedulikan norma sosial. Ia pun mengacaukan parade tersebut dengan membawa boat-nya ke dalam parade sambil memainkan gitarnya dilengkapi sebuah pengeras suara. Tingkahnya itu tentu saja terlihat seperti upaya sengaja agar diundang ke kantor polisi dan benar saja, ia diundang ke kantor polisi. Entah perasaan apa tepatnya yang dialami Sam, menurutku itu kacau banget. 


Kerinduan? Mungkin Sam kurang jelas dalam mengekspresikan perasaan ini di film, tapi aku rasa, hubungannya dengan Quentin cukup menggambarkan kerinduan Sam pada Josh. Quentin adalah teman baru Sam, bersama-sama, mereka membentuk band bernama Rudderless. Emily pernah berkata bahwa musik adalah kesamaan Sam dan Josh. Kedekatan Sam dengan Quentin berkat musik tampak seperti kedekatan Sam dengan Josh berkat musik pula. Perlakuan yang Sam berikan pada Quentin memperlihatkan betapa Sam menganggapnya sebagai anaknya sendiri. Adegan-adegan yang menggambarkan hal tersebut adalah saat Sam membeli celana untuk Quentin (coba lihat adegan ini deh, lucu banget kayak bapak sama anak), merapikan rambutnya seolah Quentin adalah anak kecil, membantu Quentin mendekati perempuan, membeli suatu perlengkapan musik untuknya, dan main musik + nyanyi bareng.  Setidaknya, itu yang aku baca dari perlakuan Sam. Di film, Sam sendiri pun mengakui bahwa ia seolah mengenal sisi lain dari Josh, padahal, orang yang ia kenal itu adalah Quentin. 


 2.  Traumatic distress: tekanan traumatis mencakup keadaan nggak percaya atau syok, intrusi                     
 (kalau nggak salah, intrusi adalah keadaan ketika kita nggak bisa menghapuskan ingatan peristiwa yang traumatis, sehingga sulit menjalani hari karena terganggu ingatan tersebut. Misalnya, flashback atau mimpiin peristiwa itu), dan usaha untuk menghindari intrusi dan lonjakan emosi yang muncul karena intrusi tersebut. Aku nggak nemu juga sumber yang terpercaya tentang penjelasan intrusi dalam kajian psikologi, tapi kalau secara definisi berdasarkan Cambridge Dictionary, intrusi itu adalah keadaan ketika kita berada pada situasi yang tidak diharapkan (an occasion when someone goes into a place or situation where they are not wanted or expected to be). Aku rasa, traumatic distress ini mencakup penyangkalan terhadap peristiwa traumatis sebagai usaha menghindari intrusi dan lonjakan emosi yang dimunculkannya. 


Belum lama setelah kejadian penembakan, Sam pergi ke kantornya sambil berjalan sempoyongan, seperti orang yang mabuk (kayaknya sih, memang lagi mabuk), dan menampilkan wajah gembira. Salah seorang di sana yang aku nggak tau posisinya apa meminta Sam untuk mengambil waktunya untuk beristirahat. Namun, Sam justru mengatakan bahwa hal yang ia butuhkan adalah bekerja, menghadapi masa depan, dan tersenyum. Ketika mengatakan hal yang ia butukan tersebut, Sam sempat terdiam dan menarik napas, baru kemudian melanjutkan kalimatnya. Respon ini aku lihat sebagai bentuk penyangkalannya  terhadap kehilangan yang sedang ia alami dengan menganggap semua baik-baik saja. Padahal, kalau dilihat dari bahasa verbalnya, tampaknya berat bagi Sam mengatakan kalimat tersebut. 

Dua tahun setelah kejadian, Sam tinggal di sebuah boat yang diparkirkan di pinggir danau. Ia tidak lagi bekerja di perusahaan terdahulu, ia justru menjadi seorang kuli bangunan. Sepeda menjadi alat transportasi barunya. Tidak ada lagi rumah, mobil, dan pakian mewah. Sam tampak seolah mengubah hidupnya. Aku rasa, ini adalah bentuk pelariannya dari masa lalu yang sudah terjadi. Terlihat ketika Sam menolak membawa barang-barang Josh yang dibawakan oleh Emily, mantan istrinya, untuk Sam simpan karena Emily akan pindah dari rumah lamanya. Bahkan, Sam membuang barang-barang Josh ke tempat sampah. Tapi, pada akhirnya, ia menyimpannya setelah menemukan foto Sam dengan Josh di tumpukan barang tersebut. 


Salah satu adegan yang juga aku tangkap sebagai penyangkalan Sam adalah ketika ia berada di pemakaman Josh di mana ia bertemu Emily. Ketika Emily menceritakan ia telah bertemu salah seorang ibu dari korban penembakan Josh, ia mengatakan ia merasa lega dan berencana menemui orang tua korban lainnya. Emily juga sempat menegaskan peristiwa tersebut bukan salah siapa pun, termasuk Sam. Namun, Sam tampak marah sekali dan menolak membicarakan hal tersebut. 


You might want to dwell on this, but I don’t. What does it matter? His fault, your fault, my fault. Who cares? I don’t need to ask for anybody’s forgiveness. And I sure as fuck I don’t need to meet any of the parents!” 

Sepertinya, Sam hanya mengatakan sebaliknya dari apa yang ia rasakan. Dengan nada setinggi itu dan, terdengar frustrasi yang dirasakan dirinya kemarahan yang meledak-ledak. 

Mungkin saja, hal-hal tersebut merupakan caranya untuk menghindari memori akan kejadian Josh sebagai suatu peristiwa yang traumatis baginya. 


3.   Merasa bersalah dan penyesalan

Sam memang nggak secara eksplisit menunjukkan perasaan yang dialaminya, tapi beberapa hal aku lihat menunjukkan perasaan bersalah Sam.  Saat Sam justru marah-marah ketika Emily bercerita soal meminta maaf pada orang tua korban penembakan Josh, aku pikir itu juga bentuk penyangkalannya atas perasaannya sendiri, yang mungkin saja adalah perasaan bersalah pada orang tua korban. 


Saat Sam pergi ke universitas Josh dulu, terdapat sebuah tugu yang bertuliskan nama-nama korban penembakan yang dilakukan Josh. Di sana lah, emosi Sam meledak setelah ia memandangi dan meraba keenam nama korban penembakan Josh yang tertulis di sana. Ia menangis sejadi-jadinya. Dan aku juga :). Mungkin, adegan itu menunjukkan saat ketika Sam, akhirnya, menyadari kehilangan yang ia alami dan mungkin saja ada rasa bersalah terhadap korban dan keluarga. Yang ada di pikiranku adalah betapa lamanya Sam memilih tidak melihat kenyataan. Mengetik ini saja rasanya sakit. Aku tetap nggak bisa membayangkan betapa dalamnya kehilangan  yang dirasakan Sam sebagai orang tua, terlebih anaknya juga memberikan duka bagi orang tua lainnya karena kehilangan anak mereka yang ditembak Josh. 

 


4.   Social withdrawal: menarik diri secara sosial.

Komponen ini terlihat jelas, menurutku, lumayan banyak adegan yang mewakilinya. Keputusan Sam untuk meninggalkan pekerjaan lamanya yang lumayan berhasil juga kehidupan lamanya dan memilih tinggal sendirian di boat menampilkan kalau Sam menarik diri dari kehidupan sosial lamanya. Di awal proses berduka, Sam juga terlihat mencabut telepon ketika telepon tersebut berdering. Saat ia punya pekerjaan baru sebagai kuli pun,  Sam tertutup mengenai dirinya sendiri terhadap teman-teman kerjanya ketika mereka menanyakan tentang Sam. Mungkin, Quentin adalah orang pertama yang bisa menarik Sam secara sosial lagi, walaupun ia juga ditolak Sam saat pertama kali mereka bertemu. 


Itu dia kira-kira apa yang dialami Sam dalam proses berdukanya. Pengalaman kehilangan memang nggak menyenangkan, terlebih bagi Sam karena anaknya merupakan pelaku pembunuhan anak-anak orang tua lainnya. Walaupun komponen-komponen yang kita alami ketika berduka terasa nggak menyenangkan, tentu saja kita nggak akan selamanya merasakan hal-hal tersebut. David B. Feldman, dalam artikel yang ditulisanya di PsychologyToday, mengatakan kalau proses berduka biasanya akan berakhir pada penerimaan. Pada akhirnya, rasa menyakitkan yang dialami akan mulai melunak, meskipun kerinduan akan tetap ada. 


Film ini diakhiri dengan Sam yang bernyanyi lagu Sing Along karya Josh di bar tempat band Rudderless biasa manggung, tempat ia pertama kali membawakan lagu milik Josh yang membawanya pada perkenalan dengan Quentin. Lagu Sing Along oleh Josh, tapi Sam melanjutkannya dengan lirik buatannya. Sebelum menyanyikannya, Sam menceritakan soal kejadian Josh dan mengatakan dengan nada yang datar kalau lagu yang akan dibawakannya tersebut adalah buatan Josh.  Semua orang yang ada di bar langsung terdiam. Setelah ia selesai menyanyikannya, nggak ada tangis, nggak ada kata-kata lagi. Demi apa, ini adegan yang sedih banget, walaupun nggak ada tangisan dari Sam. Sama seperti Sam yang mengakhiri lagunya tanpa kata-kata, aku juga nggak punya kata-kata untuk menjelaskan adegan penutup ini, aku hanya bisa mendengarkan dan merasakan emosinya. Melihat keterbukaan Sam akan apa yang dialaminya sampai sekuat itu menyanyikan lagu anaknya, aku pikir, penutup film ini adalah awal mula Sam menerima semuanya; awal mula penerimaan Sam akan kehilangannya. 


David B. Felman di artikelnya juga mengingatkan aku sendiri kalau proses berduka itu personal banget dan setiap orang punya 'jadwalnya' sendiri. Ada yang beberapa bulan sudah bisa menerima semua, ada yang sampai bertahun-tahun. Bagi Sam, dua tahun adalah waktu berdukanya sampai ia bisa mulai menerima semuanya. Namun, kalau kita merasa proses berduka berat banget dan sulit sekali menangani perasaan yang nggak menyenangkan, kita bisa kok mencari bantuan profesional pada psikolog;).  Ketika orang-orang di sekitar kita merasa kita 'kacau' banget setelah mengalami kehilangan, itu bisa jadi pertanda kalau kita ternyata membutuhkan bantuan profesional karena bisa saja kita sendiri nggak menyadari kekacauan yang kita alami. Sepert teman kerja Sam yang menyarankannya untuk mencari bantuan profesional. 


Salah satu artikel di American Psychological Association memaparkan beberapa cara yang bisa membantu kita dalam menjalani proses berduka:

1. Membicarakan kematian orang terdekat pada teman kita: ketika kita mengalami kehilangan orang yang kita sayang, kita perlu menjadi terbuka akan perasaan kita sendiri supaya kita juga jadi lebih paham pada apa yang terjadi. Menghindari topik kehilangan bisa mengarahkan pada isolasi diri yang menghambat proses pemulihan kita sendiri. 

2. Menerima perasaan sendiri: menerima perasaan ini berarti menyadari perasaan-perasaan nggak nyaman yang dirasakan ketika mengalami kehilangan. Memiliki perasaan negatif itu normal banget buat kita yang sedang mengalami kehilangan, hanya saja kalau kita merasa perasaan itu kuat banget dan kita merasa terjebak dalam perasaan tersebut, psikolog bisa membantu kita mengatasinya. 

3. Merawat diri sendiri dan juga keluarga: kadang, kehilangan bikin kita nggak pengen nagapain, kan? Jadi males makan dan merawat diri. Tapi, kebutuhan dasar ini tetap harus kita jaga karena proses berduka berdampak banget buat tubuh kita. Menjaga kualitias tidur, kualitas makan, dan juga berolahraga penting untuk tetap diajaga. Selain untuk diri sendiri, kita juga bisa memperhatikan dan mengingatkan anggota keluarga lainnya untuk tetap merawat diri. 

4. Jangkau orang lain dan membantunya menghadapi kehilangan: kadang, kita nggak sendirian mengalami kehilangan akan seseorang yang disayang. Ada orang lain yang mengalami kehilangan yang sama dan juga sedang berduka. Kita bisa ngobrol bareng orang tersebut, saling cerita, dan saling mengenang orang yang disayang. Membantu orang lain bisa membuat diri kita merasa lebih baik. 

5. Mengingat dan merayakan kehidupan orang yang dikasihi: Pasti berat sekali kalau mengingat orang yang disayang telah pergi, terlebih di hari spesial yang membuat kita teringat pada orang tersebut. Tapi, mengingat dan merayakannya bisa menjadi cara untuk menghormati mereka yang telah pergi dan hubungan spesial yang kita miliki bersamanya. 

---

Topik ini lumayan sendu, tapi kita pasti akan mengalami suatu kehilangan dalam hidup. Kehilangan juga nggak cuman soal kematian, kan? Kita bisa saja mengalami kehilangan teman, pacar, pekerjaan, hewan kesayangan, dan hal lainnya. Aku harap, siapa pun qamu yang baca ini dan mengalami kehilangan, bisa menjalani proses berduka hingga mencapai penerimaan, seperti Sam, pasti bisa:). 

 

Sekian dan makasih, akhirnya bisa sedikit lega nulis tentang Rudderless ini karena perjalanan duka si Sam mondar-mandir di kepalaku. 

 

Take a breath and count the stars.
Let the world go round without you.
If youre somewhere you can hear this song
Sing along

 

-Sing Along oleh Billy Crudup


---

Referensi yang aku baca:

https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/intrusion

https://dictionary.apa.org/grief

https://www.psychologytoday.com/us/blog/notes-self/201210/real-stages-grief

https://www.psychologytoday.com/us/blog/supersurvivors/201707/why-the-five-stages-grief-are-wrong

https://www.apa.org/topics/grief 




 

Comments

  1. what a great movie to review, surely gonna watch this movie asap! :"( belom nonton tapi udah sedih bacanya terlebih kasus school shooting gini masih ada sampe sekarang. Ulasan yang cakep dan enak dibaca, good job ras, ayo sering-sering <3 and thank you for attaching the link of my opinian :") terhura

    ReplyDelete
    Replies
    1. Unknown? Indi kan ni? wkwkwk. Yey thank you, kamu juga sering2 buat opininya, cool

      Delete
  2. Semangat terus cantik❤

    ReplyDelete
  3. Coin Casino: Free Spins for Canadian Players | CasinoWow
    Free Spins for Canadians · Slots · 인카지노 Jackpot · Roulette · Blackjack งานออนไลน์ · Roulette · Slots · 메리트카지노 Blackjack · Video Poker.

    ReplyDelete

Post a Comment